Perjalanan Portugal Menjadi Juara Euro 2016: Taktik, Pemain Kunci, dan Momen-Momen Krusial

Table of Contents


Kejuaraan Eropa UEFA 2016 di Prancis menjadi momen bersejarah bagi Portugal. Untuk pertama kalinya, Portugal meraih gelar besar di sepak bola internasional setelah bertahun-tahun hanya mendekati kesuksesan. Kemenangan mereka dalam turnamen ini diwarnai dengan momen-momen dramatis, termasuk cedera yang dialami **Cristiano Ronaldo** di final dan bagaimana tim Portugal berhasil bangkit tanpa kehadiran kapten mereka untuk mengalahkan Prancis 1-0 melalui gol **Éder** di babak perpanjangan waktu.

Di bawah asuhan pelatih **Fernando Santos**, Portugal tidak selalu tampil sebagai favorit, tetapi mereka menunjukkan semangat juang yang luar biasa, bertahan dengan disiplin, dan memanfaatkan peluang di saat-saat krusial. Mereka memenangkan turnamen dengan taktik yang solid, strategi cerdas, dan mentalitas kuat, serta beberapa penampilan heroik yang akhirnya membawa mereka menuju kejayaan. Berikut adalah kisah perjalanan Portugal di **Euro 2016**, dari taktik dan pemain kunci, hingga momen dramatis di final melawan Prancis.

1. Taktik dan Filosofi Permainan di Bawah Fernando Santos

Fernando Santos menerapkan pendekatan yang pragmatis dan disiplin di Portugal selama Euro 2016. Meski Portugal dikenal memiliki bakat-bakat besar seperti Cristiano Ronaldo, Santos mengedepankan taktik berbasis pertahanan yang kuat dan transisi cepat ke serangan balik. Formasi yang sering digunakan adalah **4-4-2** atau **4-1-3-2**, di mana Portugal mengandalkan dua striker di depan, dengan Ronaldo berpasangan dengan pemain muda berbakat **Nani**. Namun, Santos juga menunjukkan fleksibilitas dengan menggunakan formasi **4-3-3** dalam beberapa pertandingan tergantung lawan yang dihadapi.

Di lini tengah, Portugal memiliki kombinasi yang kuat antara kekuatan fisik dan kreativitas. **João Moutinho** dan **Renato Sanches** menjadi jenderal di lini tengah, dengan Moutinho bertindak sebagai playmaker yang mengatur aliran bola, sementara Sanches yang berusia 18 tahun, yang kemudian dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik Turnamen, membawa dinamisme dengan kemampuan dribbling dan energinya yang luar biasa. **William Carvalho**, yang bermain sebagai gelandang bertahan, memberikan keseimbangan dengan kemampuan defensifnya, menutup ruang dan melindungi lini belakang.

Di lini belakang, Portugal mengandalkan duet bek tengah yang tangguh antara **Pepe** dan **José Fonte**. Pepe, khususnya, tampil luar biasa sepanjang turnamen, memberikan stabilitas di lini belakang dan menjaga pertahanan Portugal tetap kokoh. Sementara itu, kiper berpengalaman **Rui Patrício** juga menjadi kunci kesuksesan Portugal dengan beberapa penyelamatan krusial di momen-momen penting.

2. Fase Grup: Awal yang Lambat dan Hasil Imbang Beruntun

Portugal memulai perjalanan mereka di Euro 2016 dengan tergabung di Grup F bersama Islandia, Austria, dan Hungaria. Meskipun diunggulkan untuk lolos dengan mudah, Portugal justru mengalami kesulitan di fase grup, dengan tiga hasil imbang dalam tiga pertandingan.

Pada laga pembuka melawan **Islandia**, Portugal sempat memimpin lebih dulu melalui gol **Nani** di babak pertama, tetapi Islandia berhasil menyamakan kedudukan di babak kedua melalui **Birkir Bjarnason**. Meski Portugal mendominasi penguasaan bola dan menciptakan banyak peluang, mereka gagal memanfaatkan peluang-peluang tersebut. Pertandingan berakhir 1-1, dan hasil ini mengecewakan bagi Portugal yang diharapkan meraih kemenangan atas tim debutan seperti Islandia.

Di pertandingan kedua melawan **Austria**, Portugal kembali gagal meraih kemenangan. Mereka bermain imbang 0-0 meskipun menciptakan banyak peluang. **Cristiano Ronaldo**, yang menjadi sorotan dalam pertandingan ini, gagal mencetak gol dari penalti yang membentur tiang gawang di menit ke-79. Kegagalan penalti ini menambah frustrasi bagi Portugal, yang sekali lagi gagal meraih tiga poin.

Pertandingan terakhir melawan **Hungaria** menjadi salah satu laga paling dramatis di fase grup. Hungaria memimpin tiga kali melalui gol-gol dari **Zoltán Gera** dan dua gol dari **Balázs Dzsudzsák**, tetapi Portugal terus menyamakan kedudukan. Ronaldo tampil sebagai pahlawan dengan mencetak dua gol dan memberikan assist untuk Nani, membawa pertandingan berakhir dengan skor 3-3. Dengan hasil ini, Portugal lolos ke babak 16 besar sebagai salah satu dari empat peringkat ketiga terbaik, meski tanpa memenangkan satu pun pertandingan.

3. Babak 16 Besar: Kemenangan Dramatis atas Kroasia

Di babak 16 besar, Portugal berhadapan dengan **Kroasia**, yang tampil sangat impresif di fase grup setelah mengalahkan Spanyol. Banyak yang memperkirakan bahwa Kroasia akan menjadi tantangan berat bagi Portugal, dan pertandingan ini berlangsung dengan sangat hati-hati dari kedua tim.

Baik Kroasia maupun Portugal bermain sangat disiplin dalam bertahan, dan sepanjang 90 menit waktu normal, tidak ada satu pun tembakan tepat sasaran dari kedua tim. Pertandingan terus berlangsung tanpa gol hingga babak perpanjangan waktu. Kroasia hampir mencetak gol melalui sundulan **Domagoj Vida**, tetapi sundulannya melebar tipis dari gawang Rui Patrício.

Namun, momen penentu terjadi di menit ke-117 ketika Portugal melakukan serangan balik cepat. **Ricardo Quaresma**, yang masuk sebagai pemain pengganti, mencetak gol kemenangan setelah memanfaatkan bola muntah dari sundulan Cristiano Ronaldo yang ditepis kiper Kroasia, **Danijel Subašić**. Gol ini memastikan kemenangan 1-0 bagi Portugal dan membawa mereka ke perempat final. Kemenangan ini menunjukkan ketangguhan mental Portugal, meskipun mereka sempat diragukan setelah performa di fase grup.

4. Perempat Final: Adu Penalti Melawan Polandia

Di perempat final, Portugal bertemu dengan **Polandia**, yang dipimpin oleh striker bintang **Robert Lewandowski**. Polandia memulai pertandingan dengan sangat cepat, dan Lewandowski mencetak gol tercepat di Euro 2016, hanya dalam dua menit setelah pertandingan dimulai.

Portugal segera merespons, dan pemain muda **Renato Sanches** mencetak gol penyeimbang di menit ke-33 dengan tembakan keras dari luar kotak penalti setelah kerja sama apik dengan Nani. Skor 1-1 bertahan hingga akhir waktu normal dan perpanjangan waktu, memaksa pertandingan berlanjut ke adu penalti.

Di babak adu penalti, **Rui Patrício** menjadi pahlawan bagi Portugal dengan menggagalkan tendangan penalti dari **Jakub Błaszczykowski**. Sementara itu, semua penendang penalti Portugal, termasuk Ronaldo, João Moutinho, dan Ricardo Quaresma, berhasil menjalankan tugas mereka dengan baik. **Ricardo Quaresma** sekali lagi menjadi penentu setelah mencetak penalti kemenangan yang membawa Portugal melaju ke semifinal dengan skor 5-3 di babak adu penalti.

5. Semifinal: Kemenangan Meyakinkan atas Wales

Di semifinal, Portugal bertemu dengan **Wales**, yang tampil mengejutkan di turnamen ini setelah mengalahkan Belgia di perempat final. Pertandingan ini juga menarik perhatian karena pertemuan antara Cristiano Ronaldo dan rekan setimnya di Real Madrid, **Gareth Bale**, yang menjadi bintang utama bagi Wales.

Portugal tampil lebih dominan di pertandingan ini, dan akhirnya Ronaldo kembali menjadi bintang. Di menit ke-50, Ronaldo mencetak gol pembuka dengan sundulan keras setelah memanfaatkan umpan silang dari tendangan sudut. Gol ini adalah gol ke-9 Ronaldo di turnamen besar (Piala Dunia dan Euro), menyamai rekor legenda Prancis, **Michel Platini**.

Hanya tiga menit berselang, Portugal menggandakan keunggulan. Ronaldo melepaskan tembakan yang tidak sempurna, tetapi bola jatuh ke jalur Nani, yang dengan cepat menyambarnya dan mencetak gol kedua Portugal. Keunggulan 2-0 ini membuat Wales kesulitan bangkit, dan Portugal berhasil mempertahankan keunggulan hingga akhir pertandingan.

Kemenangan ini membawa Portugal ke final Euro 2016, di mana mereka akan berhadapan dengan tuan rumah **Prancis**. Meskipun tidak selalu meyakinkan di fase grup, Portugal sekarang berada di ambang sejarah.

6. Final: Kemenangan Dramatis atas Prancis

Final Euro 2016 di Stade de France menjadi panggung dramatis bagi Portugal. Mereka berhadapan dengan **Prancis**, tim yang diunggulkan dan didukung penuh oleh suporter tuan rumah. Prancis juga tampil sangat kuat sepanjang turnamen, dengan pemain-pemain bintang seperti **Antoine Griezmann**, **Paul Pogba**, dan **Dimitri Payet**.

Namun, momen paling menyedihkan dalam final terjadi di menit-menit awal. Di menit ke-8, Cristiano Ronaldo mengalami benturan keras setelah ditekel oleh Dimitri Payet. Meskipun sempat melanjutkan pertandingan setelah mendapat perawatan, Ronaldo terlihat kesakitan dan akhirnya harus ditarik keluar lapangan pada menit ke-25. Ronaldo meninggalkan lapangan dengan air mata, sebuah pemandangan yang menggetarkan hati banyak pendukung Portugal. Kapten mereka harus meninggalkan tim di momen paling penting dalam kariernya, dan nasib Portugal kini ada di tangan rekan-rekannya.

Tanpa Ronaldo, Portugal tampil disiplin dan terus berjuang melawan serangan-serangan Prancis. Prancis beberapa kali mengancam melalui Griezmann dan **Moussa Sissoko**, tetapi Rui Patrício tampil luar biasa dengan melakukan beberapa penyelamatan penting. Sementara itu, Portugal juga memiliki beberapa peluang, termasuk tendangan keras **Raphaël Guerreiro** yang membentur mistar gawang dari tendangan bebas di babak perpanjangan waktu.

Momen penentu datang di menit ke-109, saat pemain pengganti Portugal, **Éder**, yang tidak banyak diharapkan, mencetak gol kemenangan. Éder menerima bola dari Joao Moutinho, berlari sedikit ke tengah lapangan, dan melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti yang tidak mampu dijangkau oleh kiper Prancis, **Hugo Lloris**. Gol tersebut mengejutkan seluruh stadion dan membuat Portugal unggul 1-0.

Setelah gol tersebut, Prancis mencoba bangkit, tetapi pertahanan Portugal tetap solid hingga peluit akhir. Ketika wasit membunyikan peluit tanda akhir pertandingan, Portugal resmi menjadi juara Euro 2016, meraih gelar besar pertama mereka dalam sejarah sepak bola. Ronaldo, meskipun tidak bermain penuh, kembali ke lapangan untuk merayakan kemenangan bersama rekan-rekannya, memperlihatkan betapa besar peran emosional dan mentalitas juara yang dia bawa ke dalam tim.

7. Portugal Juara Euro 2016: Sebuah Kemenangan Bersejarah

Kemenangan Portugal di Euro 2016 bukan hanya kemenangan di atas lapangan, tetapi juga kemenangan mentalitas, kebersamaan, dan taktik cerdas dari Fernando Santos. Meski tidak bermain dengan sepak bola menyerang yang dominan, Portugal menunjukkan bahwa mereka adalah tim yang sulit dikalahkan, dengan pertahanan yang solid dan kemampuan untuk memanfaatkan momen-momen penting dalam pertandingan.

**Cristiano Ronaldo**, meskipun hanya bermain selama 25 menit di final, tetap menjadi figur sentral dalam kemenangan ini, baik sebagai kapten maupun inspirasi bagi rekan-rekannya. **Éder**, yang sebelumnya kurang diunggulkan, menjadi pahlawan tak terduga dengan gol bersejarahnya di final. Di lini belakang, **Pepe** dan **Rui Patrício** tampil sebagai benteng tangguh, sementara gelandang-gelandang seperti Renato Sanches dan João Moutinho memberikan kontribusi besar di lini tengah.

Kemenangan Portugal di Euro 2016 akan selalu dikenang sebagai salah satu momen paling dramatis dalam sejarah sepak bola Eropa. Bagi Portugal, gelar ini mengakhiri penantian panjang mereka untuk meraih trofi internasional, dan bagi Ronaldo, ini adalah bukti nyata dari mentalitas juara yang tak kenal menyerah.

Post a Comment