Perjalanan Prancis Menjadi Juara Piala Dunia 2018: Taktik, Pemain Kunci, dan Momen-Momen Krusial
Prancis meraih gelar juara Piala Dunia 2018 di Rusia, menjadi tim terbaik di dunia setelah perjalanan luar biasa mereka di turnamen tersebut. Di bawah asuhan pelatih **Didier Deschamps**, Prancis menampilkan permainan yang solid, dengan perpaduan antara taktik yang tepat dan bakat pemain muda yang bersinar.
Kemenangan ini adalah gelar Piala Dunia kedua bagi Prancis setelah yang pertama pada tahun 1998. Berikut ini adalah rangkaian perjalanan Prancis di Piala Dunia 2018, mulai dari fase grup hingga momen dramatis di final melawan Kroasia.
1. Taktik dan Filosofi Permainan di Bawah Didier Deschamps
Didier Deschamps, yang juga kapten Prancis ketika mereka memenangkan Piala Dunia 1998, menerapkan pendekatan yang seimbang antara menyerang dan bertahan. Dalam formasi 4-2-3-1, Deschamps menekankan kekompakan tim dan soliditas pertahanan, sambil tetap memanfaatkan serangan balik cepat yang efektif. Prancis bukan tim yang terlalu mengandalkan penguasaan bola, tetapi lebih fokus pada efisiensi dalam transisi dari bertahan ke menyerang.
Lini tengah Prancis adalah salah satu yang terkuat di turnamen, dengan kombinasi antara **N'Golo Kanté** dan **Paul Pogba** yang memberikan keseimbangan luar biasa. Kanté bertindak sebagai gelandang bertahan yang luar biasa dalam memotong serangan lawan, sementara Pogba lebih berperan sebagai kreator serangan dengan kemampuan umpan dan visinya yang tajam. Kedua gelandang ini menjadi kunci bagi Prancis dalam mengontrol ritme permainan dan melindungi lini belakang mereka.
Di lini depan, Prancis memiliki pemain-pemain cepat dan berbakat seperti **Kylian Mbappé**, **Antoine Griezmann**, dan **Olivier Giroud**. Mbappé menjadi ancaman utama dengan kecepatan dan kemampuannya menembus pertahanan lawan, sementara Griezmann lebih sering bermain sebagai playmaker yang menghubungkan lini tengah dengan lini serang. Giroud, meskipun tidak mencetak gol sepanjang turnamen, berperan penting dalam membuka ruang bagi rekan-rekannya dengan postur dan permainan fisiknya.
2. Fase Grup: Awal yang Solid
Prancis tergabung dalam Grup C bersama Australia, Peru, dan Denmark. Mereka memulai kampanye Piala Dunia 2018 dengan menghadapi Australia di laga pembuka. Meskipun diprediksi akan menang mudah, Prancis menghadapi perlawanan ketat dari Australia. Pertandingan ini berlangsung ketat hingga akhirnya Prancis menang 2-1 berkat gol penalti dari Antoine Griezmann dan gol bunuh diri bek Australia, Aziz Behich. Sementara itu, Australia sempat menyamakan kedudukan melalui penalti dari **Mile Jedinak**. Meskipun tidak tampil impresif, Prancis berhasil mengamankan tiga poin penting.
Pada pertandingan kedua melawan Peru, Prancis menunjukkan peningkatan performa. Kylian Mbappé mencetak gol kemenangan di menit ke-34, menjadikannya sebagai pencetak gol termuda Prancis di Piala Dunia. Dengan kemenangan 1-0, Prancis memastikan tempat di babak 16 besar. Meskipun hanya mencetak sedikit gol, mereka mulai menunjukkan tanda-tanda dominasi, terutama dalam pertahanan yang kuat dan serangan balik cepat.
Laga terakhir grup melawan Denmark berakhir dengan hasil imbang 0-0, yang menjadi satu-satunya pertandingan tanpa gol di Piala Dunia 2018. Kedua tim tampak puas dengan hasil tersebut, karena memastikan mereka berdua lolos ke babak berikutnya. Prancis lolos sebagai juara grup dengan tujuh poin dari tiga pertandingan.
3. Babak 16 Besar: Pertandingan Dramatis Melawan Argentina
Di babak 16 besar, Prancis menghadapi Argentina yang dipimpin oleh **Lionel Messi**. Pertandingan ini menjadi salah satu laga paling menarik di turnamen, penuh dengan aksi dan drama. Prancis unggul lebih dulu melalui penalti Antoine Griezmann setelah Kylian Mbappé dilanggar di dalam kotak penalti. Namun, Argentina berbalik unggul 2-1 melalui gol dari **Angel Di Maria** dan **Gabriel Mercado**.
Prancis tidak panik meski sempat tertinggal. Mereka bangkit dengan cepat melalui gol spektakuler dari **Benjamin Pavard** di menit ke-57, yang kemudian terpilih sebagai gol terbaik turnamen. Setelah itu, Mbappé mengambil alih pertandingan, mencetak dua gol cepat dalam rentang waktu empat menit untuk membawa Prancis unggul 4-2. Meskipun Argentina berhasil mencetak satu gol lagi di menit akhir melalui **Sergio Agüero**, Prancis berhasil mempertahankan keunggulan dan memenangkan pertandingan dengan skor 4-3.
Kemenangan ini memperlihatkan kekuatan mental dan ketajaman serangan Prancis, terutama melalui penampilan Mbappé yang luar biasa. Pada usia 19 tahun, Mbappé memperlihatkan kemampuannya untuk menjadi salah satu bintang terbesar di dunia sepak bola.
4. Perempat Final: Dominasi atas Uruguay
Setelah melewati Argentina, Prancis bertemu dengan Uruguay di perempat final. Uruguay, yang terkenal dengan pertahanan solid mereka, datang ke pertandingan ini tanpa **Edinson Cavani** yang cedera. Absennya Cavani sangat berpengaruh terhadap daya serang Uruguay, sementara Prancis mampu memanfaatkan situasi tersebut dengan bermain sabar dan efektif.
Prancis membuka skor melalui sundulan **Raphaël Varane** di menit ke-40 setelah menerima umpan dari Antoine Griezmann. Varane, yang dikenal sebagai bek tangguh, berhasil memanfaatkan peluang dari bola mati untuk membawa Prancis unggul. Di babak kedua, Griezmann menggandakan keunggulan Prancis dengan tembakan dari luar kotak penalti yang gagal diantisipasi dengan baik oleh kiper Uruguay, **Fernando Muslera**. Gol tersebut praktis mengakhiri perlawanan Uruguay, dan Prancis menang 2-0 untuk melaju ke semifinal.
Dalam pertandingan ini, Prancis menunjukkan kematangan mereka sebagai tim. Mereka bermain tenang dan efisien, memanfaatkan peluang dengan baik sambil menjaga pertahanan tetap solid. Kanté dan Pogba kembali tampil luar biasa di lini tengah, mengontrol permainan dan membatasi peluang Uruguay.
5. Semifinal: Menundukkan Belgia
Di semifinal, Prancis berhadapan dengan Belgia, salah satu tim yang paling mengesankan di turnamen ini. Belgia, yang dilatih oleh **Roberto Martinez**, mengalahkan Brasil di perempat final dan datang dengan penuh kepercayaan diri. Laga ini menjadi pertarungan antara dua tim yang sama-sama kuat, dengan lini tengah dan serangan yang berbahaya.
Pertandingan berlangsung dengan intensitas tinggi, dengan kedua tim saling menekan. Belgia yang dipimpin oleh **Eden Hazard** dan **Kevin De Bruyne** menciptakan beberapa peluang, tetapi pertahanan Prancis yang kokoh berhasil meredam serangan-serangan mereka. Di menit ke-51, Prancis mendapatkan gol kemenangan melalui sundulan Samuel Umtiti yang memanfaatkan sepak pojok dari Griezmann. Gol ini mengubah dinamika permainan, dengan Prancis lebih fokus bertahan setelah unggul.
Pertahanan Prancis yang dipimpin oleh Varane, Umtiti, dan penjaga gawang **Hugo Lloris** sangat solid. Belgia berusaha keras untuk menyamakan kedudukan, tetapi tidak berhasil melewati lini belakang Prancis yang disiplin. Kemenangan 1-0 ini memastikan Prancis melaju ke final Piala Dunia untuk ketiga kalinya dalam sejarah mereka.
6. Final: Kemenangan Spektakuler Melawan Kroasia
Final Piala Dunia 2018 mempertemukan Prancis dengan Kroasia, tim kejutan yang tampil luar biasa sepanjang turnamen. Kroasia mengalahkan Inggris di semifinal melalui perpanjangan waktu, dan mereka menjadi tim yang penuh semangat dan tak kenal lelah. Namun, di final, Prancis menunjukkan kelas mereka dan keluar sebagai pemenang dengan skor 4-2.
Pertandingan dimulai dengan Kroasia yang mendominasi penguasaan bola, tetapi Prancis lebih efektif dalam memanfaatkan peluang. Prancis unggul terlebih dahulu melalui gol bunuh diri **Mario Mandzukic**, yang menyundul bola ke gawangnya sendiri saat berusaha menghalau tendangan bebas Griezmann. Kroasia sempat menyamakan kedudukan melalui gol indah **Ivan Perisic**, tetapi tak lama kemudian, Prancis kembali unggul setelah mendapat penalti yang dieksekusi dengan baik oleh Griezmann.
Di babak kedua, Prancis semakin menunjukkan superioritas mereka. Pogba mencetak gol ketiga Prancis melalui tendangan dari luar kotak penalti setelah proses serangan yang dibangun dengan baik. Tak lama kemudian, Mbappé mencetak gol keempat dengan tembakan keras dari luar kotak penalti, menjadikannya pemain remaja kedua setelah **Pele** yang mencetak gol di final Piala Dunia.
Meskipun Mandzukic memperkecil kedudukan menjadi 4-2 setelah memanfaatkan kesalahan Lloris, Prancis tetap mampu mengontrol pertandingan hingga akhir. Ketika peluit panjang dibunyikan, Prancis resmi menjadi juara dunia untuk kedua kalinya dalam sejarah mereka.
7. Prancis Menjadi Juara Dunia
2018
Kemenangan Prancis di Piala Dunia 2018 adalah hasil dari kombinasi antara bakat individu, kerja sama tim, dan taktik yang cermat. **Kylian Mbappé** muncul sebagai salah satu bintang terbesar turnamen, sementara **Antoine Griezmann** dan **Paul Pogba** memberikan kontribusi besar dalam setiap pertandingan. **N'Golo Kanté**, meskipun tidak selalu mencolok, berperan penting dalam menjaga keseimbangan tim dengan energi dan ketangguhannya di lini tengah.
Pelatih Didier Deschamps, yang menjadi orang ketiga dalam sejarah sepak bola yang berhasil memenangkan Piala Dunia sebagai pemain dan pelatih, juga mendapatkan banyak pujian atas pendekatan taktisnya yang efektif. Prancis tidak selalu mendominasi penguasaan bola, tetapi mereka sangat efisien dalam memanfaatkan setiap peluang dan menjaga soliditas pertahanan mereka.
Dengan kemenangan ini, Prancis menegaskan diri sebagai salah satu kekuatan terbesar di sepak bola dunia. Tim yang dipenuhi oleh pemain muda berbakat ini tampaknya akan terus menjadi ancaman besar di turnamen-turnamen besar mendatang, membawa semangat dan filosofi yang kuat dalam setiap pertandingan.
Post a Comment